SYAIR KESUNYIAN
Biarkan semua suara menghilang
merasakan kegelapan dan kebisuan
dalam dimensi yang berbeda
awan kelabu selimuti mentari
hampa jiwaku sendiri meratapi
menyeruak dari dalam kalbu
berserah pada putaran waktu
sesaknya kalbu kian menjelma
tangisan tangis tanpa suara
bisikan angin dalam jiwa
bagai fibrasi tanpa nyawa
biar kunikmati sunyinya jiwa
dengan keluh kesah dan air mata
biarkan tercerabut semua bimbang
saat hampa mulai menerjang
dan bila saatnya aku pergi
berlalu seiring semilir angin
tanpa perlu dengan penyesalan
tuk temukan pembebasan sejati
aku tak tahu darimana aku datang
aku tak tahu dariapa aku ada
aku tak tahu untuk apa ada
aku hanya tahu aku ada
aku hanya tahu aku jalani takdir
walau aku tak tahu untuk apa
kuingin lebur dalam keheningan
hilangkan semua tentang diriku
terbentur dalam dinding kesunyian
buang fatamorgana yang membelenggu
lalu biarkan kubuang duniaku
hilangkan kehidupan yang semu
sebab aku ingin luruh bersamamu
dalam keyakinan yang di ajarkan ibu
kutak lagi membutuhkan tawa
karna tlah bersira air mata
biarkan luka mengoyak semua lara
membunuh segala asa dalam jiwa
Ok
SUJUD HITAM
Aku berpijak dalam kebeneran
Aku bersujud kepadamu tuhan
Pada yang sebenarnya ku takutkan
Ditengah hitamnya jiwa ini
Ku ukir masa bertakbir takbir sujud berlaksa do’a
Waktu berlalu seiring putaran lingkaran tasbih
Jiwa yang sunyi membisu dalam keheningan malam
Mencari pijar lentera yang telah lama pudar
Hitam bukanlah belati penikam hati yang suci
Seperti yang tampak terang dikelopak mata
Terbelunggu tersesat sorotan mata yang awam
Jiwaku berontak mencari kebenaran hakiki
Harum layu wangi tersedak
Sesat rasanya tak bercahaya
Cloteh dan umpat tak bertuan
Hitam jiwa ini semakin kelam
Sperti salju diatas pualam
Mendinginkan tapi tak membekukan
Jika hitam adalah kesucian
Maka putih kesepian abadi
Harum layu wangi tersedak
Sesat rasanya tak bercahaya
Cloteh dan umpat tak bertuan
Hitam jiwa ini semakin kelam
Sperti salju diatas pualam
Mendinginkan tapi tak membekukan
Jika hitam adalah kesucian
Maka putih kesepian abadi
Walau nafas ini tlah terhenti
Memberi celah kian merapat
Mengeluhkan duka tak berujung
Tak peduli akan langkah yang kian gontai
hitam bagaikan bak berperisai
Aku tetap hambamu dengan penuh kekurangan
Terimalah sujud hitamku
PETISI BUMI
Dalam gelap malam
Sunyi senyap menggilas
Nestapa berluka
Selami lubuk sukma
Sunyi sepi sendiri
Mengarungi kehampaan
Meretas keheningan
Musnahkan kesombongan
Entah apa
Penyebab kehampaan ini
Bumi murka
Suramlah kehidupan
Kedengkian
Kesombongan, Keserakahan
Perang adu domba
Kebencian bagai dewa
Kasih sayang telah hilang
welas asih jadi hiasan ayat
alam raya kian sekarat
memang keparat
Musnah hilang tenggelam tersingkir
Kutukan cacian sumpah serapah
Kebencian merasuk dalam kalbu
Harga diri adalah harga mati
Apa balasanmu terhadap tanah yang memberimu kehidupan
Apa balasanmu terhadap Air yang memberimu kehidupan
Inikah balasanmu terhadap udara yang membuatmu bernafas?
Inikah yang kau sebut dengan perkembangan zaman
Tunggulah pasti akan datang suatu masa
Dimana penyesalan tiada guna.........